Selasa, 09 November 2010

Motivasi Dalam Diri yang Sehat

Kata pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melancarkan saya dalam menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini dibuat bertujuan untuk memperluas pengetahuan pembaca maupun saya sebagai penulis tentang bagaimana cara memotivasi diri supaya menjadi figur yang lebih baik dan mudah dalam mencapai kesuksesan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Psikologi dan Teknologi Internet yang telah memberi kesempatan untuk menulis makalah ini. Terima kasih.


BAB I

Pendahuluan

Motivasi merupakan faktor yang mendorong suatu keadaan dalam diri individu yang memunculkan, mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Dengan kata lain adanya desakan dalam diri yang dapat memuaskan kebutuhan hidup dan cenderung untuk mempertahankan diri.

Motivasi diri berawal dari dorongan keyakinan dalam diri sendiri untuk menang. Keyakinan untuk menang juga harus ditanamkan didalam benak kita mulai dari sekarang. Hal ini dapat kita bentuk mulai dari impian yang ingin kita wujudkan dan besarnya cita-cita yang ingin kita gapai. Banyak orang-orang yang sukses juga berawal dari mimpi yang diimplementasikan olehnya kedalam aktivitas sehari-hari.

Pada dasarnya manusia itu di ciptakan sebagai makhluk sosial, dimana kita hidup berdampingan dengan makhluk-makhluk lain. Seperti manusia, hewan dan tumbuhan.Jadi terkadang kita membutuhkan motivasi yg datangnya dari orang lain, entah itu saudara, suami/istri, sahabat, orang tua, pacar, teman dan seterusnya.


BAB II

Motivasi Pada Pribadi yang Sehat

Allport percaya bahwa masalah yang sangat penting bagi ahli psikologi yang mempelajari kepribadian ialah usaha untuk menerangkan motivasi. Allport berpendapat bahwa kepribadian yang sehat tidak diimbangi oleh kekuatan-kekuatan tak sadar atau pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. motif-motif orang dewasa secara fungsional otonom terhadap masa kanak-kanak yakni motif-motif itu tidak tergantung pada keadaan-keadaan asli, otonom sama sepertipohon yang sudah tumbuh dengan sempurna dari bijinya yang memberinya makanan.

Segi sentral dari kepribadian kita adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja, yakni harapan-harapan, aspirasi, dan impian. tujuan-tujuan ini mendorong kepribadian yang matang dan memberi petunjuk yang paling baik untuk memahami perilaku sekarang. Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan variasii, akan sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru. Mereka mereka tidak suka akan hal-hal yang rutin dan mereka mencaricari pengalaman-pengalaman baru. Mereka mengambil resiko, berspekulasi, dan menyelidiki hal-hal baru.

Sejarah mencatat banyak individu yang tidak puas dengan suatu kehidupan yang rutin yang tidak memberikan variasi dan tegangan yang minimal. kita semua mengetahui orang-orang yang telah meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang sudah terjamin untuk memulai karier-karier baru, yang telah meninggalkan negeri mereka untuk menyelidiki dan menjelajah negeri-negeri yang belum berkembang yang menerima bahaya dari olahraga terjun payung atau balapan mobil.

Allport menulis tentang Roald Amundsen Ia menjelajah kutub sejak usia 15 tahun terdorong semata-mata oleh tujuan penjelajah. Amundsen pantang mundur meskipun terdapat rintangan-rintangan yang hebat, dan dengan keberhasilan setiap penjelajahan dia menaikan aspirasinya. Sesudah dia menemukan kutub selatan, dia bercita-cita terbang kekutub utara. Visi Amundsen selalu kemasa depan. Dia didorong oleh Intensi-intensi dan impian-impian. Reduksi tegangan pasti bukan merupakan tujuannya.


BAB III

Kesimpulan


Dorongan dari semua orang yang sehat adalah sama meskipun aspirasi dan intensi-intensi dari sebagian terbesar diantara kita mungkin lebih sederhana dari Amundsen. Orang yang sehat didorong kedepan oleh suatu visi masa depan dan visi itu (dengan tujuan-tujuannya yang khusus) mempersatukan kepribadian dan membawa orang itu kepada tingkat-tingkat ketegangan yang bertambah. Penting dikemukakan bahwa dalam pembicaraan tentang dorongan dari kepribadian yang sehat ini kita sama sekali tidak menemukan kebahagiaan sebagaittujuan hidup.

Dengan demikian anda akan bahagia untuk mengetahui, tetapi tidak perlu bahagia supaya menjadi seseorang yang matang dan sehat. Kepribadian yang sehat tidak perlu menjadi kepribadian yang senang-senang dan bahagia secara jasmani dan rohani. Tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai, meskipun ssubtujuan-subtujuan yang dekat dapat dicapai, namun tujuan terakhir tidak dapat dicapai.

Orang-orang yang sedemikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan, harapan-harapan, dan impian-impian dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu perasaan akan maksud, dedikasi dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir, apabila tujuan harus dibuang, maka suatu motif yang baru harus cepat dibentuk. Orang-orang yang sehatmelihat kemasa depan dan hidup dalam masa depan.


Referensi

Schultz D. 1991. PSIKOLOGI PERTUMBUHAN. Yogyakarta: Kanisius

http://www.dcamz.web.id/motivasi-diri/9 - 11 - 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar